Bagi penghobi
masak yang tiap hari wara-wiri di dapur, apakah kamu tahu asal-usul terjadi
kegiatan memasak di dunia ini? Ternyata kegiatan memasak yang kamu lakukan tiap
hari adalah aktivitas warisan nenek moyang yang sudah dilakukan sejak dulu.
Berikut fakta-fakta mengenai dunia memasak. Yuk kita simak ya !
Memasak adalah kegiatan
menyiapkan makanan untuk dimakan dengan cara memanaskan pada bahan makanan agar
bahan makanan tersebut bisa dikonsumsi. Memanaskan bahan makanan umumnya,
walaupun tidak selalu, perubahan bahan makanan tersebut secara kimiawi,
mengakibatkan adanya perubahan rasa, tekstur, penampilan, dan nilai nutrisi.
Selain hangat dan higienis, makanan yang telah direbus, dipanggang, atau
dibakar biasanya memiliki rasa yang lebih enak ketimbang yang mentah.
Memasak pada dasarnya
adalah kegiatan memanaskan pada bahan makanan agar bahan makanan tersebut bisa
dikonsumsi. Oleh karna itu sejarah memasak erat kaitanya dengan ditemukanya api
oleh manusia purba. Di perkirakan, zaman
Lower Paleolitik manusia telah menggunakan api. Bukti awal untuk penggunaan api
yang sudah terkendali di situs bersejarah Lower Paleolitik dari Gesher Benot
Ya'aqov di Israel. Di sana ditemukan ada kayu dan biji yang hangus yang
diperkirakan sekitar 790.000 tahun yang lalu. Situs tertua berikutnya adalah
pada Zhoukoudian , sebuah situs Lower Paleolitik di China sekitar 400.000 tahun
yang lalu, dan di gua Qesem (Israel) sekitar 200,000-400,000 tahun yang lalu.
Sedangkan berdasarkan penelitian
lain, sebuah makalah yang diterbitkan oleh peneliti Roebroeks dan villa di
Nature Maret 2011 yang disimpulkan mereka dari data yang tersedia berbagai
situs eropa. Simpulan tersebut menyatakan bahwa penemuan api bukan dari bagian
kegiatan manusia, melainkan dari peristiwa kebakaran hutan. Karna nya, kayu
ranting ditentukan bahan bakar yang asli, namun untuk beberapa daerah yang
langka kayu memiliki bahan bakar alternative lain seperti gambut, rumput ,
kotoran hewan, tulang hewan, rumput laut, dan jerami.
Awal mula nya dari jaman
dahulu kala saat penemuannya api oleh orang pra aksara Penemuan api atau lebih
tepatnya penggunaan api yang sudah dapat dikendalikan manusia untuk memenuhi
segala kebutuhan merupakan salah satu yang paling tua dalam sejarah penemuan
manusia. Tujuan dari pengendalian api beberapa di antaranya adalah untuk
penerangan, untuk memasak, untuk membersihkan hutan guna membuka ladang atau
sawah, untuk membuat alat batu, untuk membuat keramik dengan membakar tanah
liat
Setelah ditemukan, api
memiliki banyak kegunaan untuk memenuhi kebutuhah hidup manusia. Kegunaan
tersebut beberapa di antaranya adalah untuk penerangan, untuk membersihkan
hutan guna membuka ladang atau sawah, untuk membuat alat batu, untuk membuat
keramik dengan membakar tanah liat dan yang terpenting sebagai elemen untuk
memasak. Diperkirakan, memasak sudah dilakukan oleh spesies manusia purba yaitu
homo erectus yang terjadi sejak 1,9 juta
tahun lalu. Hal tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Harvard
University.
Penelitian yang
dilakukan oleh Harvard University tentang sejarah memasak didasarkan pada
analisa anatomi tubuh pada spesies manusia purba, Homo erectus. Bagiantubuh
tersebut adalah gigi graham dan massa tubuh yang dibandingkan dengan spesies
manusia pendahulu mereka seperti Homo habilis dan Homo rudolfensis. Sedangkan,
Tiga spesies manusia setelahnya, yaitu Homo erectus, Homo neanderthalensis, dan
Homo sapiens, mengalami penciutan ukuran geraham dalam waktu cepat.
Ahli biologi evolusi
dari Harvard University, Chris Organ, menemukan hal itu ketika menelusuri
sejarah menghidangkan makanan dengan menengok perkembangan ukuran gigi dan
perilaku konsumsi makanan pada pohon keluarga manusia. Mereka menyimpulkan
bahwa memasak lazim dilakukan Homo erectus.
Ukuran gigi pada kerabat
manusia menyimpan rahasia periode memasak pada manusia. Oleh karna itu para
ilmuan melirik aktivitas memasak sebagai penjelasan hal ini. Makanan masak
selalu lebih empuk, sehingga menghemat waktu mengunyah. Pada akhirnya geraham
besar tak lagi dibutuhkan, sehingga terjadi penurunan ukuran.
Untuk mempertegas
penelitianya, Chris Organ juga menyebutkan dalam catatannya bahwa Spesies
manusia yang lebih tua, seperti Homo habilis dan Homo rudolfensis, menghabiskan
waktunya untuk makan sebanyak 7,2 persen dan 9,5 persen. Sedangkan Homo erectus
yang hidup di Afrika 1,9 tahun silam menghabiskan 6,1 persen waktunya dengan
makanan dan Homo neanderthalensis menghabiskan 7 persen. “Kedua spesies ini
menghemat waktunya untuk mengunyah makanan sama seperti waktu yang diperlukan
manusia modern,” ujarnya.
Angka itu menunjukkan
bahwa manusia sebelum Homo erectus menghabiskan lebih banyak waktu untuk
mengunyah makanan mentah yang liat.
0 Comments